Petai, Si Bau dengan Segudang Gizi
BAGI sebagian orang, memakan berbagai hasil
olahan dari petai seperti sambal petai, ayam petai, dan lainnya
memberikan kenikmatan tersendiri. Namun, banyak juga orang yang tidak
suka petai karena dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap.
Petai memiliki komponen yang mudah menguap seperti 1,2,4-trithiolane,
1,3,5-trithiane, dan 3,5-dimetil-1,2,4-tritiolane. Zat hidrogen sulfida
dan etanol juga ditemukan dalam petai. Komponen-komponen itulah yang
menyebabkan petai memiliki aroma khas tersebut.
Meski meninggalkan aroma tidak sedap bagi yang mengonsumsinya, petai
juga memiliki berbagai manfaat yang terkandung dari komponen gula,
serat, tripotan, vitamin B6, besi, kalium, dan antasida. Komponen
tersebut berfungsi sebagai anti kanker, pemulihan depresi, tekanan
darah, diabetes, kegemukan, dan sindrom pramenstruasi.
Tidak hanya itu, kandungan senyawa antibakteri dan anti jamur berupa
polisulfida siklis memberikan efek anti bakteri dan anti jamur yang
bermanfaat bagi ginjal, ureter dan kandung kemih.
Perlu diingat, biarpun memiliki banyak gizi dan manfaat, mengonsumsi
petai dalam jumlah yang terlalu banyak dapat memberi efek negatif pada
tubuh akibat tingginya kandungan asam amino yang terdapat pada petai.
Bila berlebihan, asam amino dapat mengakibatkan kerusakan ginjal.
Petai juga mengandung asam jengkolik yang ditemukan pada jengkol yang
dapat memblokir tubula uriner dan menyebabkan rasa sakit, haematuria,
bahkan hingga kematian apabila terlalu banyak dikonsumsi secara
sekaligus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar